Nadiem Sebut 3 Dosa di Sistem Pendidikan Nasional Indonesia: Intoleransi, ...
3 Dosa di Sistem Pendidikan Indoneesia

By Ninik Kristiani 23 Sep 2021, 06:04:16 WIB Metropolitan
Nadiem Sebut 3 Dosa di Sistem Pendidikan Nasional Indonesia: Intoleransi, ...

Gambar : Menteri Pendidikan Kebudayaan dan Ristek Nadiem Makarim memberikan sambutan dalam peluncuran buku penguatan moderasi beragama yang diselenggarakan Kementerian Agama, Rabu 22 September 2021. (ANTARA/Asep Firmansyah/Youtube-Pendis Channel)


Reporter: Antara

Editor: Zacharias Wuragil

Kamis, 23 September 2021 05:09 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim menegaskan janjinya akan membasmi tiga dosa dalam sistem pendidikan nasional. Dia menyebut ketiganya adalah intoleransi, perundungan, dan kekerasan seksual.

Baca Juga:

4 Peluru Baru Rocky Gerung Serang Sentul City

"Ini adalah tiga hal yang akan kami basmi dari sistem pendidikan kita," ujar Nadiem dalam peluncuran buku penguatan moderasi beragama yang diikuti secara virtual dari Jakarta, Rabu 22 September 2021.

Eks bos Gojek yang juga lulusan Sekolah Bisnis Harvard, Amerika Serikat, itu mengatakan upaya penghapusan intoleransi, perundungan dan kekerasan seksual akan dilakukan melalui program Merdeka Belajar. Dalam program Merdeka Belajar itu, Nadiem menambahkan, salah satunya akan mengarusutamakan pendidikan karakter.

Untuk menuju tujuan tersebut, Kemendikbudristek di bawah kepemimpinannya sampai mengubah sistem pemetaan mutu pendidikan nasional untuk bisa mengukur nilai-nilai Pancasila. Jika dahulu pemetaan mutu pendidikan lewat Ujian Nasional saat ini diubah lewat Asesmen Nasional.

"Lebih penting lagi bahkan ada survei karakter dan ada survei lingkungan belajar," katanya lagi. Dari survei-survei itu terlihat akses nilai-nilai Pancasila yang ada yaitu nilai kebhinekaan, toleransi, keamanan dalam lingkungan sekolah. "Dan dari situlah kami akan mengukur peta mutu pendidikan di Indonesia, tidak hanya berbasis pada kemajuan kognitif."

Nadiem mengungkapkan, Kemendikbudristek juga tengah merancang materi terkait moderasi beragama untuk disisipkan dalam kurikulum program Sekolah Penggerak yang disusun bersama Kementerian Agama. Dia menyebutnya sebagai kurikulum prototipe yang sedang diuji dalam sekolah-sekolah penggerak.

"Kami akan juga akan melakukan risetnya dan melakukan implementasi di 2.500 sekolah yang akan terus berkembang setiap tahunnya," kata Nadiem.

Sebelumnya, Kementerian Agama merilis buku pedoman penguatan moderasi beragama yang akan jadi panduan di lembaga pendidikan, baik madrasah, sekolah, maupun perguruan tinggi. Ada empat buku yang dirilis, yakni buku saku moderasi beragama bagi guru, buku modul pelatihan penguatan wawasan moderasi bagi guru, buku pedoman mengintegrasikan moderasi pada mata pelajaran agama dan buku pegangan siswa.

Baca juga:
PTM Terbatas di Semarang, Tujuh Guru dan Siswa SD Tertular Covid-19




Video Terkait:


Write a Facebook Comment

Komentar dari Facebook

View all comments

Write a comment


Principal

Pengawas Sekolah
DR. NINIK KRISTIANI, M.PD

Jejak Pendapat

Menu apakah yang paling Anda sukai dari website ini?
Koleksi video
Ruang pengumuman
Menu pada link terkait
Menu unduhan
Ruang konsultasi
Ruang berita