Apakah Luar Angkasa Memiliki Batas atau Tidak Ada Habisnya?
Luar Angkasa

By Ninik Kristiani 29 Agu 2021, 09:43:22 WIB Teknologi
Apakah Luar Angkasa Memiliki Batas atau Tidak Ada Habisnya?

Penulis The Conversation | Editor Shierine Wangsa Wibawa

Apa yang ada di luar angkasa? - Siah, usia 11, Fremont, California

Oleh: Jack Singal

TEPAT di atas kamu, ada langit – atau sebagaimana para ilmuwan menyebutnya, atmosfer. Atmosfer membentang sekitar 20 mil (32 kilometer) di atas Bumi. Sedang yang mengambang di sekitar atmosfer adalah campuran molekul – unsur udara yang sangat kecil yang miliaran di antaranya kamu hirup setiap kali bernapas.

Di atas atmosfer ada luar angkasa. Luar angkasa memiliki jumlah molekul yang jauh lebih sedikit, dengan banyak ruang kosong di antaranya. Apakah kamu pernah membayangkan apa yang terjadi bila kamu berkelana ke luar angkasa – dan akan terus menembus tanpa henti? Apa yang akan kamu temukan? Ilmuwan seperti saya dapat menjelaskan banyak tentang hal-hal yang kamu akan lihat di sana. Tapi ada beberapa hal juga yang kami belum ketahui, seperti apakah ruang angkasa terus menghampar tak ada habisnya.

Baca juga: Apa Bintang Paling Jauh dari Bumi dan Bagaimana Cara Mengukur Jaraknya?

Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu. Daftarkan email

Planet, bintang, dan galaksi

Pada awal perjalanan kamu menjelajahi ruang angkasa, kamu akan menemukan beberapa pemandangan. Bumi adalah bagian dari sekelompok planet yang semuanya mengorbit atau mengelilingi Matahari – dengan beberapa asteroid dan komet yang bercampur dan juga mengorbit Matahari.

Ilustrasi planet di dalam Tata Surya.

Kamu mungkin tahu bahwa Matahari sebenarnya hanyalah bintang biasa, dan terlihat lebih besar dan lebih terang daripada bintang lainnya hanya karena letaknya lebih dekat dengan kita. Untuk mencapai bintang terdekat berikutnya, kamu harus menempuh jarak triliunan mil. Bahkan, jika kamu bisa naik wahana antariksa tercepat yang pernah dibuat NASA pun, kamu masih perlu ribuan tahun untuk dapat sampai ke sana. Jika bintang kita umpamakan seperti rumah, maka galaksi adalah kota yang penuh dengan rumah-rumah. Para ilmuwan memperkirakan ada 100 miliar bintang di galaksi Bumi. Jika kamu bisa melihat bintang-bintang ini dari jauh, jauh dari di luar galaksi Bumi, 100 miliar bintang itu akan tampak seperti cahaya gedung-gedung kota jika dilihat dari pesawat terbang. Baru-baru ini para astronom telah mempelajari bahwa banyak atau bahkan sebagian besar bintang memiliki planet yang mengorbit sendiri. Beberapa bahkan seperti Bumi, jadi mungkin saja mereka juga adalah rumah bagi makhluk lain yang mungkin bertanya-tanya apa yang ada di luar sana.

Baca juga: Benarkah Jupiter adalah Bintang yang Gagal? Ini Penjelasan LAPAN

Kamu harus melakukan perjalanan melalui lebih dari jutaan triliun mil ruang angkasa demi mencapai galaksi lain. Sebagian besar ruang angkasa itu hampir sepenuhnya kosong, dengan hanya beberapa molekul liar dan partikel tak terlihat yang oleh para ilmuwan disebut “materi gelap.” Dengan menggunakan teleskop besar, para astronom melihat jutaan galaksi di luar sana – dan galaksi-galaksi itu terus bergerak, ke segala arah. Jika kamu dapat memperhatikannya cukup lama, selama jutaan tahun, maka akan terlihat seperti ruang-ruang baru secara bertahap muncul di antara semua galaksi. Kamu dapat memvisualisasikan ini dengan membayangkan titik-titik kecil pada permukaan balon yang kempis dan jika balon itu diisi udara, maka titik-titik akan terus bergerak saling menjauh, seperti halnya galaksi.

Apakah ada batasnya?

Jika kamu bisa terus terbang sejauh yang kamu inginkan, apakah kamu akan terus mengarungi galaksi selamanya? Apakah ada jumlah galaksi yang tak terbatas di setiap arah? Atau apakah semuanya akhirnya ada batasnya? Dan jika ada batasnya, seperti apa batas itu? Ini adalah pertanyaan yang para ilmuwan pun belum memiliki jawaban pasti. Banyak yang berpikir kemungkinan kamu hanya akan terus melewati galaksi ke segala arah, selamanya. Dalam hal ini, alam semesta akan menjadi tak terbatas, tanpa akhir. Beberapa ilmuwan berpikir mungkin alam semesta akhirnya akan kembali ke titik awalnya – jadi jika kamu dapat terus mengarungi luar angkasa, suatu hari nanti kamu akan kembali ke tempat kamu memulai, dari arah lain.

Baca juga: [Glosarium Astronomi] Daftar 16 Klasifikasi Bintang di Langit

Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu. Daftarkan email

Salah satu cara untuk memikirkannya adalah dengan membayangkan bola dunia, dan bayangkan bahwa kamu adalah makhluk yang hanya bisa bergerak di permukaan. Jika kamu mulai berjalan ke segala arah, ke timur misalnya, dan terus berjalan, pada akhirnya kamu akan kembali ke tempat kamu memulai. Jika ini terjadi pada alam semesta, itu berarti alam semesta tidak terlalu besar – meski masih lebih besar dari yang dapat kamu bayangkan. Dalam kedua kasus tersebut, kamu tidak akan pernah bisa sampai ke ujung alam semesta atau ruang angkasa. Para ilmuwan sekarang menganggap tidak mungkin alam semesta memiliki akhir – wilayah yang jadi tempat galaksi berhenti atau akan ada semacam penghalang yang menandai akhir ruang. Tapi tidak ada yang tahu pasti. Pertanyaan ini perlu dipecahkan oleh ilmuwan masa depan.

Jack Singal

Associate Professor of Physics, University of Richmond Artikel ini tayang di Kompas.com berkat kerja sama dengan The Conversation Indonesia. Tulisan di atas diambil dari artikel asli berjudul "Curious Kids: apakah luar angkasa memiliki batas, atau tidak ada habisnya?". Isi di luar tanggung jawab Kompas.com


 




Video Terkait:


Write a Facebook Comment

Komentar dari Facebook

View all comments

Write a comment


Principal

Pengawas Sekolah
DR. NINIK KRISTIANI, M.PD

Jejak Pendapat

Menu apakah yang paling Anda sukai dari website ini?
Koleksi video
Ruang pengumuman
Menu pada link terkait
Menu unduhan
Ruang konsultasi
Ruang berita